Selasa, 25 Oktober 2011

Sejenak bersama Mama

Jumat siang, sepulang dari kuliah, saya diajak ibu kepesta perkawinan keluarga di luar kota, yang jaraknya kurang lebih 200 km atau 4 jam perjalanan mobil kalau tidak lagi macet melewati Puncak. Pesta keluarga rencananya dilangsungkan sebentar Malam jam 19.00. sampai selesai. dan diperkirakan jam 22.00 akan selesai dan langsung pulang lagi ke rumah di Jakarta. Sesampai di tempat Pesta.. para sahabat dan keluarga banyak yang mengagumi kecantikan Ibu. Malah ada yang bercanda bahwa pasangan Kami (saya dan Ibu Kandungku) adalah ibarat pasangan suami isteri yang sangat serasi. Pokoknya diantara Keluarga dan sahabat , kami lah yang menjadi fokus pandang . Lebih wow… dibandingkan mereka yang sementara duduk dipelaminan malam itu.
Memang Kecantikan ibu tidak ada duannya, melebihi kecantikan tamu2 sebayanya yang hadir malah masih lebih cantik dan seksi dibandingkan Ibu-Ibu 10 tahun lebih mudah dari Ibu, walau pun sebenarnya Ibuku sudah terbilang umur 40 tahun. Ibu selalu menjaga kesehatan dan tidak pernah melupakan senam, Kalau dirumah selalu merawat tubuhnya, agar tetap fit , cantik dan seksi.
Tepat jam 22.00 , kami pamitan untuk pulang, maklum rumah sangatlah jauh  dan bila tidak ada halangan mungkin sampainya dirumah sudah tengah malam atau  jam 02 Pagi….. tepatnya setengah jam kemudian pk 22.30, kami telah meninggalkan tempat pesta dan saya langsung menancap mobil untuk pulang. dalam perjalanan tiba ibu mengingatkanku.. hati2 .. jangan terlalu kencang .. sayang !!!,  jalannya sangat licin”, betul kata Mama,  karena hujan yang turun mulai deras, mana lagi mendekati puncak  semakin berkabut. Beberapa saat kemudian, Tiba2 stir mobil kurasakan sangat berat, ” Aduh Mamai…,  Ban Mobilnya Kempes…”, secara refleks Ibuku menjawwabnya ” Cepat pinggirkan mobil kehalaman  hotel terdekat … ntar nggak keburu … bisa —bisa kita ngadat di jalan .. mana hujan deras lagi”… iya Mam “jawabku singkat … sambil berbelok memasuki salah satu hotel berbintang yang ada di Kaki Lereng …Puncak.
Sebelum kami keluar dari mobil, Ibuku berkata, .. ” Sayang, kalau Ban Mobilnya Kempes dan gak bisa ditolong lagi…, kita harus menginap di Hotel ini, Besok pagi aja perjalanan kita lanjutkan”, dan memang keadaan yang mengharuskan kami untuk singgah bermalam…di hotel berdua dengan mama
Kami berdua dijemput dan diantar ke Resepsionis… , dan untuk mengurangi kecurigaan ,Ibuku langsung mencatat identitas kami berdua sebagai suami isteri , Ibu mengerling kepadaku.. sambil mengeluarkan Credite Cardnya untuk digesek sebagai jaminan nginap  hotel 1 Malam.
Setiba di Kamar, .. mama langsung tersenyum manis dan berkata..” Sayang… jangan macam2 yah!!!, walaupun ditempat pesta tadi malam , mereka bercanda katakan kita seperti pasangan suami isteri dan di resepsionis , mama juga mengatakan kita suami isteri , tetapi kamu tetap anak mama.. nggak boleh macam2 sama mama. yah !! .. spontan saya menjawab ” OK!! Mam.., sayang yang cantik ” . Entah dari mana datangnya keberanianku untuk merayu Ibuku, walaupun itu saya sampaikan secara bercanda … tetapi kalau dipikir, wah bisa berabe juga .. sekamar di Hotel dengan Ibu Kandung yang cantik dan seksi.. pasti dugaan orang kalau bukan Suami Isteri yang kemalaman pastilah peselingku  yang kaya , dan yang jelas pastilah mereka memanfaatkan waktu yang sangat panjang untuk bersetubuh.., atau bersanggamah atau ngentot.. sepuas-puasnya,  tidak ada dugaan ketiganya…
Pikir2 praduga orang, tak terasa Yuniorku menegang..makin kencang .. kayaknya setan setan berahi mulai menguasai fikiranku…membuatku hampir salah tingkah…, tiba2 Ibuku berkata ” Mama Mau Mandi dulu yah.., tolong bukakan korset mama”, wowww.. setan penggoda makin kuat, ” iya.. iya.. Mam” sahutku agak bergetar, sambil membuka korset Mama dan entah kenapa, saya mencoba melirik ke buah dadanya dari samping belakang, dalam hatiku berkata, walaupun mama tidak menggunakan korset tetapi cetakan tubuhnya sangat sempurna, Pinggang yang ramping bak pinggang anak perawan yang diikuti dengan pinggul lebar yang sangat serasi dengan tonjolan buah dada yang masih tegak menantang kedepan, ditambah lagi kulit Mama putih tak bernoda sangat halus dan harum…, Pastilah semua laki-laki ingin menikmati keindahan dan kesempurnaan alam yang ada pada Mama…tanpa kecuali termasuk saya, anak kandungnya….
Sewaktu mama di kamar mandi..terdengar sayup sayup riak air di Bak Mandi yang bersentuhan dengan tubuh montok mama yang telanjang bulat, tak terasa tanganku mulai memegan siyunior yang mulai tidak dapat dikendalikan dan tiba2 terdengar teriakan perlahan Mama ” sayang… kamu juga mandi ya !! airnya Nyaman dan hangat “  jawabku ” ntar Mam ” , ” Iya donk , masa sih mandi bareng ?” lalu senyap…, pikirku.. apa ini signyal plus dari mama???, atau hanya karena canda Mama ???, tak terasa.. genggaman pada Yuniorku makin kencang, “Sabar yah yunior.. kamu ntar saya masukan di memeknya mama ” gumanku dengan fikiran mulai kurang ajar dan kotor…
Selang beberapa saat , Mama keluar dari kamar mandi, dan tubuh mama hanya dililit ketat oleh selembar handuk sebatas setengah buah dada mama ke bawah sampai sejengkal diatas lutut, Karena suhu kamar sangat sejuk , sambil berlari kecil.. Mama menuju  spring bed langsung masuk dalam selimut yang tebal, lalu mama berkata ” Gantian mandinya… mama mau tidur duluan “, dan saya langsung menjawabnya ” gak jadi mandi Mam.., pagi aja sekalian…” jawabku singkat, karena jawaban ini sudah saya persiapkan agar cepat2 bisa tidur alias lebih cepat tidur di samping Mamaku, ” Terserah kamu aja… tapi kalau bau jangan baring disamping Mama ya??”
Saya lewatkan kira-kira 10 menit setelah nafas mama seperti mulai teratur alias tidur… perlahan lahan saya naik ke pembaringan disamping kiri mama, maksud saya untuk ikut juga masuk dibalik selimut, saya tarik dan simak sedikit selimut yang satu-satunya akan kami pakai berdua, tetapi tiba2 mama mengeliat mungkin terasa hembusan dingin akibat selimut yang menutupi tubuhnya tersinkap sedikit.., tampak mama tidur dibawah selimut tanpa mengenakan sehelai kain alias telanjang bulat ,karena kami memang tidak mempersiapkan pakaian tidur , mama  tidur miring membelakan disebelah kanan,  perlahan saya masuk dibalik selimut disamping kiri mama yang telanjang , dan selang beberapa saat kemudian, mama membalikan tubuhnya dan wajahnya  hampir menyentuh wajahku, kutatap matanya yang tertutup indah, bibir yang tipis merekah menantang, hidung kecil yang mancung.., kuberanikan dan kucoleng perlahan hidung mama, tetapi tak ada reaksi, kulanjutkan untuk menarik kebawah bibir mama yang tipis, agar tampak gigi yang putih rapi berjajar, juga tak ada reaksi dari mama, dan akhirnya dengan berdebar-debar kurapatkan mulutku dan kukecup bibir mama, mulai desak nafas mama sedikit terganggu, mungkin terhalang dengan hidungku akhirnya mama membuka sedikit mulutnya, tanpa kuberi kesempatan menutupnya , kusedot lidahnya, dan rupanya mamaku dalam tidurnya juga membalas ciumanku…, dan selanjutnya kualitas keberanianku kutambah dengan mulai memeluk dan melingkari badan mama dengan lenganku, reaksipun datang dengan makin merapatnya tubuh mama yang mungil dan telanjang ini kedadaku, paha mama mulai menyerang dan menyentuh yuniorku yang berubah menjadi Yunior yang kenyal dan berdiameter  sebesar pergelangan tangan mama,  pelukan mama mulai mengencang, mungkin bermaksud menarik obyek yang lebih hangat yang ada pada badanku, keadaan ini membuatku makin kesurupan, tangan kiriku mulai mengerayangi pingul mama, turun kebawah bagian bokongnya, terus turun dan berputar kedepan lebih kebawah lagi, dan akhirnya sampai kebulu pubis mama yang sangat halus, kutelusuri bibir vagina mama dan akhirnya jari telunjukku mengelitik klitorisnya…,
Mama mulai berekasi , kedua paha mama menjepit , tangan kanannya mencakar punggungku dengan kuku mama yang tajam, mungkin ini dalah refleks akibat sesutu yang memasuki vaginanya, hanya mama yang tahu, tubuh mama saya dorong agar sedikit terlentang dan mulailah saya menindis setengah tubuh mama terutama buah dada kiri mama dengan tubuhku, paha kiri mama dengan paha kiriku, dan tangan kananku mulai saya aktifkan dari belakan leher mama untuk mengerayangi buah dada kanan mama, bibir mama dan bibirku membentuk satu ruang dan kedua lidah kami saling menggelitik, nafas mama makin memburu , saya makin kesurupan dan menyerang , akibat makin kerasnya remasan tangan kananku ditetek kanan mama dan jari telunjuk kiriku yang mengelitik klitoris mama yang mulai memanas dan mengeluarkan lendir membasahi vagina mama, akhirnya mama tersentak ” Hey… kamu ngapain Mama…ini gak boleh Ar… !!, “kata Mama kaget dan marah, jawabku sambil gemetar dan bernafsu campur aduk, ” saya tidak bisa tidur mam…, apalagi seranjang dengan mama yang lagi telanjang bulat” ” ohw.. begitu yach … mama terdiam agak lama lalu membalik membelakangiku , sambungnya “tetapi Jangan kasar gitu donk  !!” lalu Mama terdiam lagi…namun napasnya masih memburu dan bergetar , inilah kata-kata mama yang kurang saya mengerti  , apakah perbuatan saya tadi dibenarkan tetapi nggak boleh kasar atau ??? apa yach…. Saya tidak berani lagi ngomong macam2..  dan jawabku singkat “Maaf Mama” sambil menatap punggung mama yang masih agak bergetar, entah beberapa lama kami terdiam berdua tiba2 Mama Membalik sambil berkata ..”kalau kamu pingin bercinta dengan mama harus lembut dan perlahan-lahan aja.. kan masih banyak waktu”, sambungnya lagi “Kamu Anak Nakal boleh peluk dan mencium Mama , pokoknya tubuh mama malam ini kuserahkan semuanya kepadamu kecuali yang satu ini, yaitu Yuniormu yang gede ini dilarang keras memasuki vaginanya mama”, sambil mama memegang Yuniorku dan menarik dan menyapu kepermukaan vaginannya.   ” tapi justru cuma yang satu ini milik mama yang paling nikmat ” selaku protes, dan mulai berani , “siapa yang bilang anak goblok ” , Mama mulai menindih tubuhku dan menciumku, Kubalas ciuman Mama , wow… sangat nikmat dibandingkan waktu saya mencium mama dalam keadaan tertidur, tetapi kali ini dengan sadar sesadarnya, justru mama memulai meransang, sambil melemparkan selimut kelantai, jadinya kami betul – betul telanjang bulat di udara kamar yang sejuk diatas ranjang .
Kami berciuman dan berpelukan telanjang bulat dengan Mama , sangat lembut dan perlahan-lahan, rupanya mama juga sangat menikmatinya, Napas Kami mulai memburu , terkadang Mama mengeram dan menggeliat apabila kusentuh dan kupelintir halus putting teteknya .. Auhh!!, jangan disitu Ar..!!, Mama nggak tahan… sayannngggg, keluh Mama panjang…, “tetapi enak kan Mam!!” Aiii!!!…Mama makin kesurupan..dan berupaya meraup Yuniorku..yang makin kaku dan membesar Maksimal…
Sewaktu Mama menggenggam Yuniorku ,Tubuh Mama kudorong menjadi terlentang dan dan kutindih dengan badanku ..Mulut Kami makin bersatu , kupeluk erat tubuh Mama yang mungil , dan Yuniorku kuarahkan ke Vagina Mama, tetapi Mama tetap menggenggam yuniorku, hanya menggosok-gosokan kepala yuniorku ke Mulut Vaginanya yang juga mulai berlendir. Terkadang Kepalanya sudah masuk setengah tetapi Mama , mengeluarkan nya lagi… Karena saya tidak tahan lagi perlakuan Mama seperti ini…Kutarik Tangan Mama yang menggenggam yuniorku agar terlepas..rupanya usahaku ini cukup berhasil dan dengan cepat kuselipkan kedalam Vagina Mama, Terasa Vaginanya sangat licin, menggesek  dan berlendir serta berdenyut menjepit…Aowww…!!! Teriak Mama, Kugocok Vagina Mama dan mama mengimbanginya dengan goyangan pinggulnya yang tak karuan… tetapi baru 2-3 kali gocokan, tiba2 Mama dengan kekuatan penuh… menaikan bokongnya tinggi-tinggi dan menggessernya jauh kesamping akhirnya yuniorku terlepas dari vaginannya ..clukppp …”Aiii!!!…kenapa dikeluarin Mam…”, “Nggak… boleh sayang..”.
Tiba tiba Mama mulai bangun kemudian membawa selangkangnya ke wajahku persis mulut vaginanya berhadapan dengan mulutku , mama mulai menunduk dan meraih Yuniorku dan memasukan ke mulutnya  dan melumutnya , terkadang Yuniorku digigitnya perlahan2 sambil bergantian dengan bibir yang lembut dan hangat, yang paling mengasikan kalau kepala Yuniorku digelitik dengan lidah mama, begitu juga klitoris mama , saya gelitik dengan ujung lidahku, terkadang mama hilang kontrol , mendengus menambah gocokan dan lilitan lidahnya di kepala Yuniorku, terkadang sangkin bernafsunya juga mama , tangannya ikut pula meramas biji pelirku… dan semuanya berlangsung saling kerja sama membantu masing masing mencapai puncak birahi yang membuat lupa segala-galanya bahwa berbuatan bersanggamah dengan ibu kandung yang orang katakan sangat tabu, tetapi justru sangat mengasikkankan dan jauh lebih nikmat dengan memek manapun….di dunia ini.
Mama makin gila mengocok Yuniorku, dan akhirnya , saya tak tahan lagi…cepat donk mama… masukkin kedalam memek mama.., aowww…cret…. cret.. sabar sayang…kata  mama kesurupan mempermainkan air maniku sambil menggosokkannya di-kedua buah dadanya…
Mama juga tidak tahan sayang….,Tidak berapa lama kemudian mama berganti posisi, duduk persis diatas selangkangku persis posisi Yuniorku berhadapan langsung dengan vagina mama, mama menuntunnya dengan sangat gampang memasuki liang sanggamanya dan menjepitnya…wow…wow…. suatu kenikmatan yang sangat sulit  dilukiskan dengan kata2,  tidak ada lagi kenikmatan yang melebihi kenikmatan sewaktu Yuniorku dijepit dan dikocok oleh vagina mama, pinggul mama naik turun menyebabkan Yuniorku masuk makin kedalam dasar vagina mama,…, saya tidak ingin kenikmatan ini berlangsung cepat, saya turun dari pembaringan, menggendong mama sampil masih melekatkan Yuniorku kedalam vagina mama, kugoyang2 tubuh mama yang mungil, mama makin kesurupan…dan juga merasakan kenikmatan yang tiada tarnya…mata mama mulai terpejam… sambil berdengus ach–ach… mama tidak tahan lagi, minta diturunkan untuk mengakhiri permainan ini…” sayang… turunkan mama..tancapkan Yuniormu sayang lebih dalam..”, kubaringkan tubuh mama, kuperberat tekanan Yuniorku masuk ke vagina mama, mama menjepit makin kencang..vagina mama makin berdenyut2… dan akhirnya pelukan kami berdua makin kencang, mama seakan akan menggantung ditubuhku lekat dan sangat erat …cret–cret… dan rintihan kenikmatan mama bercampur aduk dangan geramanku… semuanya berakhir membawa kami berdua ke langit ketujuh…
 Setelah ledakan kenikmatan birahi bersanggamah dengan mama yang menghamburkan air mani kami berdua tercecer kemana-mana membuat kami berpelukan lemas dan penuh kebahagian… dan akhirnya jam didinding hotel telah menunjukan pukul 03 pagi.  yang akhirnya kami berdua tertidur kelelahan dalam keadaan telanjang bulat berpelukan bagai bayi yang baru lahir…
Keesokan harinya Mama dan Yuniorku keduluan terjaga… , Mama sambil memelukku ,menjepit hidungku sehingga saya sulit bernafas dan akhirnya saya juga terbangun…, Selamat Pagi Anak Nakal…sambut Mama sambil tersenyum manis…, tidak kusiasiakan Kesempatan ini , kutarik tubuh Mama persis menindih tubuhku, Kuraih wajah Mama dan kulemut bibirnya yang tipis…, Mama pun bereaksi menyambut ..malah dalam posisi tubuhnya menindih tubuhku… berusaha memasukan Yuniorku ke Vaginanya…
Tiba-tiba suara hp mama berbunyi mengehentikan permainan kami berdua, sebenarnya ibuku malas untuk mengangkatnya, karena sudah terlanjur dalam kondisi yang nafsu berat, namun di saat itu pula aku mendapatkan ide untuk mengentot ibuku saat sedang menelefon. aku berpikir itu pasti menjadikan sensasi tersendiri untukku. akhirnya kusuruh ibuku untuk mengangkat hpnya, awalnya mamaku menolak dan ingin terus melanjutkan permainan, namun karena aku terus memaksa akhirnya ibuku mengangkat hpnya. Ibuku kemudian melepaskan pelukannya dari pelukanku, dan berjalan meraih tasnya karena hpnya ada di dalam tasnya tersebut, dan sambil mengangkat hpnya, ibuku kembali menuju ranjang tempatku berada, dan tentu saja sambil ibuku menelefon aku meraih tubuh ibuku di ranjang, dengan kupeluk dari belakang.
"Halo...siapa ini" sahut ibuku dengan nada yang lembut sambil kedua tanganku kini sudah mulai meremas spasang payudara ibuku.
""Oh Papa, sory niy Pap, mama baru kasih tau Papa, kemaren mobil yang ditumpangi aku dan anakmu ini bannya agak sedikit kempes, dan lagi kemren hujannya begitu deras, jadinya mama pikir lebih baik melanjutkan perjalanannya besok aja" sahut mamaku, di saat itu aku memberi aba-aba kepada mamaku untuk mengatur settingan hpnya menjadi loudspeaker, sehingga suara papaku juga terdengar olehku. setelah itu aku menyodorkan kontolku ke wajah ibuku. "ayo mam, hisap kontolnya sambil papa bicara" sahutku dengan sedikit berbisik. "Gila kamu ya, ntar papamu curiga" sahut mamaku juga dengan nada berbisik supaya tidak terdengar oleh papaku. "Sudah cepat hisap, atau aku akan teriak niy supaya papa curiga" ancamku. akhirmya mamaku menuruti permintaanku dan mulai menghisap kontolku sambil memegang hpnya mendengarkan papaku berbicara.ini benar-benar pemandangan yang membuat aku semakin horny dengan mamaku. "Mah, papa kangen banget sama mama, cepet pulang ya ma" sahut papaku dengan mesra, akupun segera mengeluarkan kontolku dari mulut mamaku, supaya mamaku dapat membalas perkataan papaku. "Iya Pah, Mama juga kangen niy ma papa" balas mamaku dan kali ini aku mulai membuat posisi mamaku terlentang dan kedua kakinya kuregangkan, dan tanpa basa-basi lagi akupun langsung menghujamkan kontolku ke dalam vagina mamaku. "Uhhhh...emhhh..." desah mamaku. "Loh kenapa Mam" tanya papaku "Enggah sayanghh, engga ada apa-apa" sahut mamaku dengan sedikit mendesah. aku sendiri semakin terangsang melihat mamaku berusaha menahan desahannya agar tidak ketahuan papaku, dan dengan sengaja lebih mempercepat hujaman kontolku di vagina mamaku.mamaku segera menjauhkan hpnya dari tangannya agar desahannya tidak terdengar oleh ayahku, dan langsung mematikan hpnya."Gla kamu Ar, nti kalau ketahuan papa bisa panjang masalahnya" bentak mamaku dengan nada sedikit keras."Sory deh mam, Abis ga tahan siy liat mama mendesah sambil pegang hp gitu" sahutku sambil kali ini terus menghujamkan kontolku ke vagina mama.
Nampaknya Napsu Birahi Mama makin menjadi jadi setelah bersanggama, kusambut kebinalan Mama dan tiba –tiba Mama menghentikan gerakannya sambil berkata.. Ar, Kamu belajar dari mana kurang ajar setubuhi Mama . sebelum saya menjawab , Mama mengencangkan otot Vaginanya..membuat yuniorku makin kelelap..“Kan Mama yang ajarin…” jawabku singkat sambil membalikan tubuh Mama menjadi tertelungkup.., kuangkat pinggul Mama sedikit meninggi dan kuarahkan yuniorku ke Vagina Mama dari belakang.. Kembali terdengar geraman Mama.. “Jangan gini Ar..oww!!, tetapi goyangan Maya justru mendukung dan menyambut .. Kugocok Vagina Mama dari belakang…agar tidak terepas kedua tanganku menggenggam pinggulnya..Mama makin menggelapar.., dan kocokanku makin kencang …, tubuh Mama terangkat menyebabkan buah dadanya bergelantungan bergoyang seirama tumbukan Yuniorku ke Vaginanya, tiba-tiba mama meraih kedua tanganku dan membawa ke gundukan buah dadanya…dan Mama mengeram histeris tetapi suaranya teredam  karena Wajah mama dibenamkan dikasur..Dalam beberapa saat kemudian , kami berdua mengambil posisi duduk berhadapan..tepanya Mama duduk diatas selanggkangku..dengan Vaginanya masih tetap menjepit yuniorku…, Mama menaik-turunkan bokongnya sambil mendengus dan saya menjilat leher Mama sambil meremas kedua buah dadanya…. Dan akhirnya kami mengalami orgasme dalam posisi duduk ..
Kami duduk terdiam , berpelukan , saling menatap , mama tersenyum manis… , sambil kukecup bibir mama , kubaringkan tubuh Mama perlahan-lahan…  dengan tidak melepas yuniorku didalam vagina Mama dan pelukanku… “ Mama..!!, ada  satu permintaan Anakmu yang Nakal ini”, “apa sayang !!” sela mama, “ Saya sayang Mama dan saya sangat mencintai Mama, …Maukah Mama menjadi isteriku selama-lamanya??”  Gila Kamu Ar..  Mana Ada Anak memperisteri Ibu Kandungnya” jawab Mama sambil tersenyum “, “tetapi kamu boleh setubuhi Mama kapan kamu mau, asalkan Ayahmu tidak tau” sambungnya..
Selama hamper sejam, kami berdua masih berbaring dan bercinta dengan keadaan telanjang bulat, saya berbaring terlentang sambil membelai rambut Mama yang acak2akan, Mama berbaring tertelungkup dengan kepala bersandar didadaku, wajahnya menengadah keatas sangat dekat dengan wajahku, sehingga nafas kami berdua saling menyatu, tangan kiriku membelai tubuh Mama yang mungil, sampai kepinggang , terkadang kuelus buluh pubis Mama yang halus dan pahanya yang sangat Mulus, Mamapun tidak henti2nya mengelus yuniorku, seakan akan tidak rela apabila benda yang bulat panjang ini yang telah membuatnya menjadi setan histeris akan mengkerut. Cerita kami kami berdua dipenuhi dengan kata-kata cinta birahi dan model atau gaya bersetubuh, dan akhirnya Mama meminta ”Gendong Mama ke Kamar Mandi Sayang”
Dikamar Mandi , tubuh kami berdua saling melekat terus …, Mama tidak pernah melepaskan ciumannya, sewaktu Mandipun kami bersetubuh berdiri, suatu kenikmatan tersendir yang mama belum pernah merasakannya yaitu Badan kami lumuri sabun cair sehingga sangat licin, Mama mencapai orgasme sewaktu saya menggendong dan menyetubuhinya sambil  berdiri..tawa cekikan dan teriakan kenikmatan serta kebahagian birahi mama mengaun dikamar mandi. Dibak Mandi yang sempitpun Kami Mandi berdua melanjutkan babak berikut..dan akhirnya Mama pun orgasme kedua kalinya di Bak Mandi. Didalam air yang dipenuhi busa sabun dan birahi.
Sangking Gilanya Kami berdua, Kami keluar dari kamar mandi masih dalam keadaan telanjang bulat dan berpelukan, berciuman, kemudian saya duduk disopa, mama saya dudukan diatas selangkangku…, Yuniorku yang tak kunjung mengalah tetap berkubang di Vagina Mama.. sampai akhirnya Jam 11 lewat 30 menit..kami bersiap-siap check out dari hotel.
Sewaktu kami hendak mengambil kunci Mobil diresepsionis, Kami disapa “Selamat Siang , terima kasih atas kunjungannya dan  semoga Bapak dan Ibu menikmati Kebahagian di Hotel Kami”, Mama hanya tersenyum dan berjalan menggantung di Bahuku menuju ke Mobil Kami yang telah disiapkan. 

Jumat, 22 Juli 2011

Meraba Mama

Nama saya David, umur saya 14 tahun dan saya tinggal hanya berdua dengan Mama yang berumur 30 tahun. Sewaktu masih pacaran secara tidak sengaja Papaku menghamili Mamaku, dan mereka memutuskan untuk menikah secepatnya (MBA). Dari yang Mama ceritakan kepadaku, Papaku adalah seorang yang sangat penuh kasih sayang dan membanggakan tetapi Papaku telah meninggal dunia disaat saya masih bayi dan menjadikan Mamaku sebagai orang tua tunggal untuk ku. Mamaku melakukan pekerjaan yang baik jika memang menurut dia baik, tetapi pekerjaannya sebagai guru SD tidak bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan kami berdua. Tapi kami berdua dibuat sangat kuat karena keadaan tersebut, kami membeli satu kamar tidur di sebuah peternakan seseorang yang letaknya diluar kota, kamar tidur tersebut memang kecil, tapi setelah kami pikir kamr tersebut terasa nyaman. Segala kebutuhanku mengenai materi dan harta yang tidak bisa dipenuhi oleh Mamaku, dia sampaikan kepadaku dengan penuh kasih sayang, sehingga membuatku mengerti. Dia tidak pernah keluar malam, ke pesta, diskotik (clubbing), semenjak saya lahir, karena dia tidak mau meninggalkan saya seorang diri dirumah.

Sama seperti bagian dalamnya, bagian luar Mamaku pun terlihat sangat baik, ramah, sopan dan cantik. Meskipun Mamaku mempunyai kepribadian seperti seorang Biarawati, dia juga terlihat sebagai,”BINTANG FILM PORNO”! Lebih tepatnya Mamaku sangatlah Cantik dan menawan. Dia adalah wanita yang sungguh – sungguh menjadi impian seorang anak laki – laki untuk mimpi basah. Mamaku mempunya tinggi badan 167 cm dengan berat badan yang sangat proporsional, bisa dibayangkan pasti sangat sexy. Dia sangat bahenol dengan rambutnya yang pirang panjang tergerai sangat natural, dengan warna kulit yang sempurna sedikit putih kecoklatan, tampak wajah yang sangat menarik, dengan bola mata besar berwarna biru yang sangat terlihat ke Ibu-an, leher yang jenjang dan ramping, dan disempurnakan dengan ukuran buah dadanya 36DD, dan juga perut yang sangat langsing ditambah kaki panjangnya yang sangat sexy. Tetapi yang sangat menggemaskan adalah pantatnya yang sangat sexy. Penampilan sexy-nya akan membuat anda mengira Mamaku adalah wanita Latin 100%. Pantatnya besar, tetapi sangat padat, anda bisa membayangkannya jika anda melihatnya langsung, dan membayangkan meremasnya dengan sangat lembut, itupun jika anda tahan untuk meremasnya dengan pelan. Untuk merawatkecantikan tubuhnya, Mamaku adalah wanita yang suka fitnes, senam aerobic. Setiap hari setelah jam kerja dia joging ke tempat fitnes sejauh 2 km, dan sesampainya disana dia selalu terus me-maintain kecantikan tubuhnya, dari paha, pantat, perut dan lengan agar terlihat tetap sexy. Kegiatan berlatih fitnes inilah yang membuat tubuh Mamaku terlihat tanpa ada cela,atau bisa dikatakan sempurna disetiap kondisi.

Sesuatu yang kami tunggu - tunggu yang dari pekerjaan Mamaku sebagai Seorang Guru adalah liburan musim panas, dan kami selalu menghabiskan liburan musim panas bersama. Meskipun sudah lama saya mengetahui Mama saya adalah wanita yang cantik, tetapi baru liburan musim panas kali ini saya mempunyai perasaan ketertarikan sexual terhadap Mamaku sendiri. Mungkin karena diriku selalu bertemu dengan Mama dirumah setiap hari, atau mungkin saja saya baru menginjak umur pubertas seorang Remaja Laki – laki. Lain kata, Nafsu saya untuk berhubungan sex dengan Mama sangat besar, dan didukung dengan liburan musim panas yang sangat Panjang.

Suatu hari disaat Mama pergi ke tempat fitnes, aku membuat rencana agar bisa lebih dekat dengan Mama. Sepeti yang saya katakan sebelumnya, kami hanya mempunyai satu kamar tidur, tetapi Mama membeli dua buah tempat tidur yang berukuran sedang, agar kami bisa tidur bersama dengan lega tetapi berbeda tempat tidur. Dengan suatu rencana, aku masuk ke dalam kamar dan mematahkan satu tempat tidur dengan meloncat diatasnya, dan sekarang aku bisa tidur satu ranjang dengan Mama. Lalu Mama pulang dalam keadaan capek seperti biasa dia pulang dari tempat fitness.

Lalu aku langsung bilang,” Mam, aku tidak sengaja merusak tempat tidur ku”.
Mama : “ Gimana caranya, koq bisa kamu patahkan, Sayang”?
Aku : ” Aku tidak tahu Mam, ketika aku berbaring dan tiba – tiba Krakk.., tempat tidur itu patah”.
Mama : ” Ooo gitu, yasudah tidak apa – apa, mungkin karena sudah tua juga Tempat tidurnya”.
Mama : “ Tapi kamu gak apa – apa kan Sayang, ada yang sakit”?
Aku : “ Aku sehat – sehat aja Mam, gak ada yang sakit koq.”
Mama : “ Syukurlah kalau begitu, tetapi kita belum ada uang untuk menggantikan dengan tempat tidur yang baru, berarti untuk sementara waktu kita harus tidur bersama di satu tempat tidur”. Mama mengatakan hal tersebut, dengan sedikit malu dengan rona merah di pipinya.
Aku : “ Gak apa – apa Mam, kita bisa mempergunakan uang tersebut untuk hal yang lebih penting.”
Mama : “ Terima kasih Davie Sayang, utuk pengertian mu”. Mama terlihat senang.
Aku : “ gpp Mam, sepertinya Mama terlihat sangat Letih, Mau dipijitin”?
Mama : “ Wow, itu ide yang cemerlang, sayang, Tunggu ya Mama mandi dulu, mama gak mau kamu jadi kena keringat Mama “.

saya masuk ke kamar, dan menyalakan TV selama menunggu Mama Mandi. Saya menyalakan TV dengan suatu alasan, agar saya bisa menonton TV sewaktu saya melakukan Pijatan kepada Mama, dan sewaktu Mama Tidur saat dipijat. Sambil menunggu Mama Selesai Mandi saya membayangkan, hal – hal yang sangat merangsang pikiran saya, dan akhirnya Penis saya menjadi keras. Setelah menunggu beberapa saat, Mama keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan Kimono. Dan Dia terlihat sangat Menakjubkan.

Aku : “ Langsung berbaring aja Mam di tempat tidur, selanjutnya biar aku yang urus”.
Mama : “ Oh, sayang kamu Manis sekali sih mau ngelakuin ini ke Mama, mijitin Mama gini, Terima kasih lho Sayang”. Dia mengatakan hal itu sambil membaringkan tubuhnya, dengan tengkurap di atas Ranjang.
Aku : “ gpp Mam, cuman itu koq yang bisa aku lakukan buat Mama”.

Aku langsung berada diatasnya dan mulai memasukan tangan kedalam kimononya melalui pundaknya. Dan Seperti yang saya harapkan,”Dia sudah tidak mengenaka Bra”!! Dan itu menandakan Mama sudah sepenuhnya telanjang, di balik kimononya!! Aku mulai menurunkan secara perlahan – lahan kimononya dari pundaknya dan mulai memijit Pundak serta Punggungungnya.” Bisa dikatakan, membelai ya, atau mengosok punggungnya secara halus”.

Mama : “ Oooh...itu enak sekali sayang”, desah Mama kepadaku.

Sampai setelah beberapa menit kuturunan tangan-ku dengan memasukan nya lebih dalam kebawah ke Pinggangnya dan mulai memijat pinggang belakangnya yang sangat ramping. Kimononya sudah ku buka perlahan – lahan kuturunkan sambil aku memijit punggung bawah di bagian pinggang belakang. Dari belakangnya aku bisa melihat dua buah dada payudara mamaku dari samping yang tergencet tempat tidur, karena dia tidur tengkurap. Payudara Mama terlihat sangat padat dan sangat montok, dan aku sangat ingin sekali meremasnya. Lalu aku mulai memijat bagian samping perut Mamaku dan mulai menyelipkan tangan ku ke perut depan dan mulai meminyakinya, selagi dia masih dalam keadaan tengkurap, karena memang Nafsuku yang sudah sangat tak tertahankan, maka aku mulai mengelus dan sudah bukan memijat. Aku susuri pinggangnya lalu ketulang rusuknya sampai akhirnya aku dapat merasakan buah dadanya dari samping, dan pada saat itu aku belai dan sedikit aku tekan, “Uuuchhh....ini sangat hebat”, dan aku sangat amat terangsang dan Penisku sudah sangat tegang sekali.

Tiba – tiba mama berkata,” Terima kasih sayang, cukup untuk hari ini, Mama mau bersih – bersih lalu berpakaian dan bersiap untuk tidur”, dengan cepat dia bangun dan meninggalkan ruangan.

Aku : “ Aduh sial, dia udah tidak mau dipijit lagi, kamu terlalu berhasrat David, Sabarlah” Kataku dalam hati.

Mungkin ternyata Mama tahu niat-ku, yang berusaha merabanya untuk melampiaskan birahiku kepadanya. Maka dari itu dia langsung bangun dari tempat tidur dan pergi dari ku. Sedangkan aku sudah tegang dan Penis ku sudah sangat menegang.

Beberapa menit kemudian Mama keluar dari kamar mandi dengan memakai T-shirt dan Celana pendek. Sejak kejadian tadi, aku tertangkap basah ingin merabanya, aku tidak berani untuk melakukan hal yang tidak Pantas seperti menyentuhnya. Dan kami naik ke tempat tidur dan mulai untuk tidur dengan membelakangi satu sama lain. Aku tetap terjaga selama satu jam dan terus terbayang tubuh Mamaku, dimana setelah semua kejadian tadi aku tidur satu tempat tidur dengan Dewi dari Khayangan yang sangat cantik dan sexy yang berada di sebelahku dengan jarak yang sangat dekat tidak sampai satu meter!! Uuuchhh...Penisku tidak berhenti Berkedut!!! Setelah beberapa jam, dan aku mengetahui Mama sudah tertidur, aku mulai mengumpulkan keberanian. Aku memberanikan diri untuk membalikan badanku sehingga sekarang aku berhadapan dengan punggung Mama. Dengan sangat perlahan – lahan dan sangat hati – hati aku mulai menggapai Celana pendek Mama dan mulai menariknya secara perlahan kebawah sedikit demi sedikit, agar Mama tidak terbangun dari tidurnya.

“Sialan”, Dia memakai Celana dalam, aku berpikir Mama tidak memakai celana dalam, atau karena mau tidur aku berharap dia memakai celana dalam yang longgar, kecil dan tipis ternyata dia memakai celana dalam yang menurutku cukup ketat dan sangat tertutup. Aku mencoba menurunkan celana dalam itu pelan dan perlahan, tapi sangat susah dan tehalang dan terganjal Pantatnya yang cukup besar. Tapi aku tidak kehabisan akal, aku melakukan upaya lain dengan cara menarik agak keras tapi sangat perlahan dan dengan sedikit goyangan yang lembut, agar si Mama tidak terbangun dari tidurnya. Denga keadaan celana dan celana dalam Mama yang sudah ku turunkan sedikit dan terlihat Pantatnya yang sangat montok, padat, dan berisi, dengan sangat lega aku melihat kearah Mama dan berpikir dia masih tetap tertidur sangat lelap. Dengan sangat hati – hati dan dengan memperhatikan kelembutan, aku colek salah satu dari sepasang pantat Mama yang sangat sexy itu dengan jariku untuk mengetahui Mama terbangun atau tidak. Aku melakukan colekan ini beberapa kali dalam beberapa menit, sebelum aku memulai untuk meremas – remas dan meraba kedua Pantat Mamaku yang Montok, padat berisi dan sangat sexy itu. Penisku sudah sangat keras, dan rasanya ingin memberontak keluar dari Celana. Akibat remasan – remasan dan rabaan tersebut, aku merasakan bahwa Penisku mulai membujuku untuk melakukan remasan tersebut lebih keras lagi dan lagi dan lagi. Karena remasan ku yang terlalu keras dan terlalu bernafsu, Mamapun mengerang, “Hmmmm......”, aku kaget setengah mati dan aku melihat tangan Mama mulai bergerak. Aku berhenti melakukan remasan, tetapi aku tidak memindahkan tangan ku dari Pantat mama, karena aku berpikir jika aku pindahkan maka dia akan benar – benar terbangun dan mengetahui bahwa anaknya sedang meraba Pantatnya, dan mungkin mama akan berpikir bahwa celananya turun secara tidak sengaja akibat gerakan dari tidurnya. Tapi lebih di kagetkan lagi bahwa ternyata Mamaku, menarik keatas lagi celana dalamnya dan celananya untuk kembali menutupi Pantatnya yang bahenol itu dan dia kembali tidur, dengan keadaan sekarang tanganku berada di dalam celananya dengan posisi memegang pantatnya. “Uuuccchhh......”, dalam hati aku berbicara dengan degupan Jantung yang semakin menggema. Dengan kejadian itu, berarti Si Mama setengah tidur atau tidak sepenuhnya terbangun, dan yang perlu diketahui dengan keadaan tanganku di dalam celananya sama saja tidak ada yang menghalangi tanganku untuk meraba Pantatnya. Setelah beberapa saat diam, aku mulai meraba dan meremas pantatnya dengan sangat lembut walau tidak terlihat jelas tapi aku merasakan hal yang sangat menakjubkan. Lalu aku mulai memberanikan diri untuk membelah pantatnya denga jari – jari ku dan mulai menyusupkan jariku kedalam belahan bongkahan pantatnya dan jariku menemukan suatu lipatan yang berbentuk seperti lingkaran,”Hmmm...ini lubang anus Mama”, kataku dalam hati. Dan aku mulai melakukan gerakan jariku dengan mengosok lubang anusnya dengan lembut, dan melakukan gerakan memutar jariku di bibir anusnya. Lalu terdengar suara rintihan mengerang dari mama,” Mmmmm.....sssshhhhh....”, yang menurut aku itu adalah desahan kenenakan , dengan sangat kaget aku langsung menarik tanganku keluar dari Celananya dan pura – pura tidur. Dan Mama benar2 terbangun, dan mengatakan :

Mama : “ David, apakah itu tadi kamu sayang”?

Dengan penuh ketakutan saya, tetap berpura-pura tidur dan tidak menjawab pertanyaannya. Saya membayangkan pertanyaannya tadi, bahwa dia sebenarnya ingin mengatakan,” Sial David kenapa kau hentikan , Sebenarnya aku juga Ingin bersetubuh”. Lalu dia kembali Tidur, setelah melihat aku tidur, dan kali ini kami tidur denga posisi berhadap hadapan.

Pertanyaan yang keluar dari Mulut Mama tadi, sangat mengangetkan diriku. Selama hidupku aku belum pernah sama sekali mendengar Mama berbicara dan melontarkan pernyataan tentang sex, atau yang berbau sex. Dan pernyataan itu membuatku benar – benar terangsang. Sampai dengan beberapa saat, dan setelah saya yakin Mama sudah kembali terlelap tidur, saya mulai beraksi kembali dengan mulai memasukan tangan saya kedalam t-shirtnya melalui celah baju dari bagian perut dan langsung mengarah ke bagian Payudaranya yang juga sangat padat, kencang dan montok, aksi ku kali ini untuk mengetahui, apakah Mama memakai BH atau tidak. Sekarang aku sudah mulai berani untuk menggerayanginya, semenjak pernyataan Mama tadi, dan pernyataan tersebut memmbuatku semakin menggila dan sangat bernafsu kepadanya. “Ternyata Mama memakai BH-nya”, kataku dalam hati. Lalu aku mulai menggeser tanganku yang berada di dalam bajunya secara perlahan kearah Punggung, untuk mencari kancing BH-nya. Aku menemukan kancingnya, dan aku segera membukanya dengan sangat perlahan,”klik”. Setelah terbuka aku langsung mengarah kan tanganku ke depan bagian Payudaranya, walaupun tidak sepenuhnya terbuka, tetapi setidaknya sudah longgar, dan tanganku bebas untuk meremas payudaranya, aku mulai meremas Payudaranya yang telanjang dibalik remasan tanganku, secara lembut dan mulai memainkan salah satu putingnya, Sssshhhh...., Mama memang benar-benar sangat sexy dan montok, aku merasakan darahku berdesir seperti dalam kegairahan yang sangat besar. Ternyata Mama mulai menyadari remasan ku terhadap Payudaranya, dan dia kembali terbangun. Kali ini aku tidak mempuyai kesempatan untuk memindahkan tangan ku atau menarik keluar tangan ku dari dalam bajunya, tetapi aku tetap pura-pura tidur dengan mengorok pelan. Lalu Mama mengatakan :

Mama : “ Hmmmm....Kasian anaku sayang ini, Pasti dia sedang bermimpi basah tentang Gadis yang dia suka, lebih baik aku berpura –pura tidur saja, kalau aku bangunkan, pasti dia malu”.

Lalu Mama kembali tidur dengan membalikan badannya, memunggungi diriku, tetapi dengan sangat terkejut, dia tidak memindahkan tanganku dari Payudaranya, dia tetap membiarkan tanganku di Payudaranya dan membiarkan tanganku membelai lembut Payudaranya. Dan aku pun melanjutkan remasan – remasan lembut di Payudaranya. Sampai pada akhirnya, kami tertidur lelap dan benar – benar mengantuk.

Pagi harinya ketika aku bangun, Mama sudah tidak ada di sampingku. Aku bangun beranjak dari tempat tidur, dan menemukan sepucuk surat dari Mama, yang bertuliskan ; “ David sayang, hari ini Mama pergi ke Sekolah, untuk mengajar hari terakhir sebelum liburan Musim Panas, setelah itu Mama akan pergi ke tempat fitnes seperti biasa, di lemari es ada Pizza untuk sarapan, mama akan kembali kerumah jam 8 malam nanti, Muach – Mama-“.

Aku mulai mengingat kejadian semalam, kejadian terindah, terhebat yang pernah aku alami didalam hidupku. Hal yang terbaik adalah, tidak tahu mengapa aku bisa menyentuh, meraba bagian tubuh Mama dengan bebas, dan sepertinya Mama pun tidak menghalangiku untuk melakukan hal itu. Mungkin saja dia percaya kepadaku, bahwa aku memang sedang bermimpi basah di usiaku yang sedang puber atau memang sebenarnya Mama pun dari lubuk hatinya juga menginginkannya. Aku sangat ingin mempraktekan teori-teori ku terhadap Mama. Dimana saat dia pulang nanti, aku akan menawarkan kepadanya untuk memijatnya satu badan penuh seluruh badan, dan melihat apa yang akan terjadi padanya jika dia ku pijat seluruh Badanya, apakah dia akan terangsang?

Aku menghabiskan siang itu dengan menonton TV, dan melakukan beberapa pekerjaan, tapi tetap saja aku berpikir dengan menghayal jika aku berhubungan sex dengan Mama. Tapi dengan menghayal seperti itu, aku tetap tidak mau beronani, aku mau mayimpan sperma ku, berjaga – jaga, siapa tahu Mama yang natinya akan sangat terangsang dengan pijitanku, mau berhubungan Sex denganku. Waktu berjalan terasa sangat lambat hari itu, dan membuatku teramat sangat menderita menahan nafsu terhadap Mamaku. Aku maenghitung mundur waktu, jam demi jam, menit demi menit, detik demi detik sebelum Mama sampai kerumah. Akhirnya Pintu rumah terbuka dari luar pada jam 8.30 Malam, dan ternyata itu Mama. Akhirnya datang juga.

Mama : “ Malam Sayang, maaf agak terlambat pulang, tadi aku mampir ke sebentar ke Toko”.
Aku : “ Hai Mam,Oooh ok tidak apa – apa Mam....Mmmm ..sepertinya Mama mengalami hari yang sangat panjang, dan Mama terlihat sangat letih mau aku pijitin lagi Mam”?

Langsung saja aku katakana kata – kata ini untuk merealisasikan teori – teori ku, dan juga aku katakan hal ini, sebelum kata – kata ini terdengar sebagai ungkapan yang putus asa.

Mama : “ Uuummm.....Ok sayang”. Nandanya terdengar lebih berhati – hari dari nada suaranya kemarin, ketika aku tawarkan dia untuk memijitnya.

Mendengar nada bicaranya yang lebih berhati – hati , aku mencoba untuk tetap tenang dan santai saja dengan tidak menunjukan kegairahan terhadapnya, lalu aku langsung membalas kata persetujuannya untuk dipijat.

Aku : “ Mam, nanti dipijatnya gak usah pakai apa – apa ya, telanjang aja, Mama Lepas semua pakaian Mama di Kamar Mandi terus Mama masuk sini langsung telanjang aja, jadi aku bisa dengan mudah Mijitin seluruh badan Mama”.

Mama : “ David, itu sangat tidak Pantas, Masa Mama harus Telanjang di depan kamu”. Mamaku menyahutku dengan nada yang agak keras.

Mama : “ Mama jadi aneh sama kamu, dan Mama mulai berpikir, kenapa kamu sepertinya senang dan tertarik sekali untuk hal Pijit memijit?? Sudahlah, gak usah Pijit Mama, tidak dipijit pun Mama akan Baik-baik saja.” Dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Aku : “ Jangan, Jangan Mam Ayo dong Pliss..., biarkan aku memijat Mama.” Aku mengatakan itu kepada Mama dengan penuh harapan dan keputus asaan, serta merayunya.

Aku : “ Maaf Ma, aku pikir dengan keadaan Telanjang, Mama akan merasa lebih nyaman untuk dipijat, Yasudah Mam, Mama pakai saja pakaian yang Mama suka, tapi aku merasa harus tetap memijit Mama, karena Mama telah berbuat banyak kepadaku dengan penuh kasih sayang, aku merasa berhutang kepada Mama”. Rayuan ku kepada Mama.

Mama : “ Iya sayang, iya....Mama Mandi dulu ya, sehabis itu baru kamu pijitin Mama...Hmmpfff...Manja sekali kamu David”.

Setelah mendengar rayuanku, akhirnya Mama melunak dan kembali tersenyum kepada, aku berpikir, Bahwa rayuanku berhasil. Setelah Menunggu selama 15 Menit, akhirnya Mama keluar dar kamar mandi dengan menggunakan Kimononya seperti biasa. Aku ingin sekali menanyakan kepada Mama, apakah dia memakai pakaian dalam di balik Kimononya, tetapi akhirnya aku tahu hal yang lebih baik untuk mengetahuinya, Mama pakai pakaian dalam atau tidak.

Aku : “ Ok Mam, berbaringlah, aku akan memberikan pijatan yang lama dan nyaman ke badan Mama, dan aku juga akan memijat dari kaki Mama, karena Mama berlari cukup jauh aku gak mau Mama mengalami kejang di Kaki”.

Mama : “ Uummm, Ok.... Tapi kamu Mijatnya tidak boleh lebih dari betis ya, hanya sebatas sampai bagian bawah Paha aja”. Dengan nada suara yang cukup tinggi.

Mama mulai berbaring tengkurap, dan menurunkan kimononya sebatas pinggang. “Sial, ternyata Mama memakai BH yang sangat ketat dan sangat tertutup”, aku begumam di dalam hati. Aku mulai memijatnya dari Pundaknya, lalu naik ke leher, dan turun ke Punggung dan membiarkan Mama mulai merasa sangat nyaman di pijat dan terasa sangat relax. Sebelum aku mengatakan, sesuatu untuk bisa mendapatkannya.

Aku : “ Mam, Tali BH-nya menghalangi pijatan di Punggung, kira-kira Mama mau melepaskan kancingnya atau tidak”?

Mama : “ Tentu saja Sayang, buka saja...” Dia mengatakan dengan penuh kenyamanan.

Pijitan ku sudah benar – benar membuat Mama sangat nyaman dan yang pastinya karena Mama merasa sangat nyaman, pertahanannya pun jadi hilang sedikit demi sedikit. Aku melepas kaitan BH-nya dan menyuruh agar Mama sedikit mengangkat tubuhnya dan bergeser, agar aku bisa melepaskan seluruh BH-nya, dan bukan hanya melepas kancing/kaitan BH-nya. Setelah berhasil melepas secara keseluruhan BH, langsung saja aku lemparkan BH-nya ke lantai. Ternyata karena perbuatanku melepas BH-nya, dia merasa aneh, dan mengatakan :

Mama : “ Kenapa dilepas semua David, tadi katanya hanya mau melepas kaitan kancingnya saja, kenapa sekarang kamu lepas semua”? Dengan nada suara datar.

Aku : “ Oiya Mam, kenapa aku lepas semua ya...,Uummmm...tapi yasudah lah Mam ditaro di lantai saja, aku agak susah untuk mengambilnya kembali”.

Mama tidakmengatakan sepatah kata pun. Aku pikir ini adalah sebuah kata,”Ya” dari Mama, dan aku tetap melanjutkan pijatanku. Sekarang aku memulai untuk memijat kakinya an perlahan lahan naik dan semakin keatas. Dengan cepat aku berpindah sampai akhirnya memijat melewati betisnya, menggulung kimononya sedikit lebih keatas dan dengan tepat dan cepat memijat bagian atas kakinya yang terlihat memang sangat sehat dan menggairahkan. Aku pijat semakin keatas, sambil aku naikan semakin keatas kimononya dan sekarang aku lepas kimononya dari tubuhnya dan meletakan kimono itu disebelahnya. Dan sekali lagi Mama tidak mengatakan apap –apa terdiam membisu. Ternyata Hari ini Mama tidak menggunakan Celana dalam yang sangat tertutup dan ketat, dia mengenakan Celana dalam Model Tali tapi tidak terlalu tipis, lebih tepatnya Mama memakai celana dalam thong warna hitam, dan celana dalam thong itu benar – benar memperlihatkan bentuk keindahan Pantatnya yang sangat Bulat, padat, montok, sexy dan terlihat sangat Bahenol. Aku tidak bisa menahan dan membendung gairah ini, aku memulai memijat, lebih tepatnya meraba secara keras pantat Mama-ku yang terasa sangat halus di telapak tangan ku sehalus pipi Bayi. Tiba-tiba ibu berkata :

Mama : “ Jangan...jang..an...Pijat disitu sayang”. Dengan pandangan agak melamun dan dengan nada suara yang datar.

Aku mendengarkan perkataannya, dan memindahkan tangan ku ke punggungnya yang ramping dan mulai membelainya. Dengan belaianku Mama mulai mendengkur dengan dengkuran yang sangat menikmati. Nafsuku sudah mulai tidak terbendung lagi, aku membuka Kaosku dan terlihatlah tubuhku yang atletis dan dengan perlahan aku mulai berada diatasnya dengan berlutut dan dengan tubuh Mama berada di bawahku. Aku mulai mengendus rambut mama, punggung dan bagian tubuhnya yang sangat bahenol dengan hidungku. Dan mulai menggerakan bibirku keatas dan kebawah di punggungnya dengan sedikit hembusan nafas, sambil sedikit mengecup punggungnya dan memberi sedikit kecupan di leher. Dan dia kembali mendengkur, dan mencoba bertahan, melawan nafsu yang memang telah menyerangnya. Aku kembali menciumi punggungnya sampai akhirnya aku mengarah ke bawah dan mendapatkan pantatnya, ku cium kedua pantatnya dengan lembut satu persatu yang memang memancing gairah dengan balutan celana dalam thong-nya. Aku singkapkan celana dalamnya dengan gigiku dan terlihatlah bongkahan pantat yang sangat menggairahkan, aku mulai meremas Pantatnya satu persatu dan membuka pantatnya sehingga terlihatlah lubang anus Mamaku, dan akupun tidak sungkan untuk menjilatnya, kujilat dengan lidahku mengikuti bibir lubang anus itu, secara melingkar, perlahan dan sangat lembut. Lalu Mama mulai mengeluarkan desahan, merintih nikmat...seperti Kemarin malam, waktu aku raba anusnya dengan jariku, tetapi kli ini erangannya lebih membuatku semakin bernafsu. Saat ini dia mengetahui, apa yang tidak dia bayangkan sebelumnya Terjadi.

Mama : “ Ssshhhhhh.....aakhhhh....hmpfff....Ooohh Davie sayang...Terusss...sayang”. Mamaku mengerang dengan hebatnya.

Setelah Mama mengerang dan sangat bernafsu, aku sengaja berpindah dari jilatan di lubang anusnya dan lanjut mencium lehernya. Dan ternyata Mama membalikan badannnya yang sebelumnya memunggungi aku, dan aku langsung menjilat, menciumi lehernya dan langsung mencium bibirnya. Setelah dengan lembut mencium dan mengecup bibirnya, Mama mulai membuka mulutnya dan kami berciuman sangat penuh dengan gairah dan nafsu biarahi yang memang sudah sangat tidak bisa dibendung lagi. Sambil berciuman aku mulai meraba putting susu payudara Mama, dan membuat Mama semakin menggila dalam berciuman, aku raba dengan jariku dan memainkan putting susunya, dan membuat putting susu Mama semakin mengeras. Aku memindahkan mulutku ke Puting susu Mama sebelah kanan dan mulai menjilatnya menghisap dengan lembut tapi dengan penuh nafsu dan perlahan kuturunkan tangan ku ke vagina Mama yang sudah sagat basah, dengan lembut kesentuh vagina Mama dan mulai membelainya dengan penuh kelembutan.

Mama : “ Ooooohhhh...Davie....sayang....Aaaaakhhhh....ssshh hh....Mmmpffff....sayang, berhentilah menyiksaku...sayang...aku sudah tidak tahan lagi...”.

Untuk sementara waktu, dengan seketika aku membebaskan tanganku dari vagina Mama, untuk melepas celanaku, dan terlihatlah Batang penisku yang memang sudah sangat mengeras dengan panjang 18 cm dan berdiameter hampir 4 cm. Secara langsung Mama melihat Batang penisku, dan Mama sangat terkejut dengan itu.

Mama : “ Oooo yesss....Davie...Masukin aja langsung ya sayang, Mama sudah lama sekali tidak merasakan penis ada di dalam vagina Mama....”

Mendengar Mamaku mengatakan hal itu dengan penuh nafsu dan kegilaan birahi yang sangat tinggi, aku pun sempat terpikir sejenak mengenai hal yang selama ini aku pikirkan akhirnya terjadi dan aku akan sangat menikmatinya.

Aku : “ Mam, tapi kita gak punya kondom sama sekali”.
Mama : “ David, cepat masukan penismu kedalam Vagina Mama sayang”!!!
Aku : “ Tapi nanti jika Maammma...Hamil bagaimana..”??
Mama : “ Tenang, besok pagi Mama akan meminum pil KB sayang, setiap pagi Mama selalu minum pada saat masa subur Mama, Jadi ....MASUKAN PENISMU SEKARANG!!!!!” Dengan Nada berteriak.

Tidak perlu Mama bilang dua kali, aku sudah memasukan penisku kedalam Vagina Mama, dan mulai ku pompa keluar masuk penisku di Vagina Mama. Vagina Mama terasa sangat sempit dan hangat, dan rasanya seperti mengalami kegembiraan yang luar biasa, bisa menyetubuhi Ibu Kandung ku sendiri yang sangat cantik Luar dalam. Sementara terus kupompa penisku sedalam-dalamnya ke vagina Mama, aku juga tidak berhenti menghisap dan menjilati payudara Mama, dan kembali berciaman bibir dengan Mama dan sekali lagi kami berada di dalam gairah nafsu berciuam yang sangat hebat, sementara penisku terpompa sangat hebat kedalam Vagina Mama. Tanganku juga tidak berhenti meremas payudaranya dan sesekali meraba bibir lubang anusnya dengan sedikit menggelitik kecil, sementara cairan-ciran vagina mama sudah mulai membasahi mengalir ke anusnya akibat Pompa-an dari penisku, Oooohhh....ini enak sekali Mam, lebih dari nikmat...aarghhhh Mmmaaammm....., aku terus memopa penisku sedalam dalamnya ke vagina Mama, dan akhirnya aku mengangkat Mama dan mendorongnya keatas ku. Sekarang Mama berada diatas ku, dengan Penis yang tetap menancap pada liang Vaginanya.

Mama : “ Oooooohhhh.....Davie....aakkkhhhhh....Sayang....Ma ma sudah tidak bisa tahan sayaang, Maammma keluar...Shhhhh...akkhhhhh”. Mama berteriak, seketika itu juga mengalirlah cairan kewanitaan dari Vagina Mama.

Aku : “ Ya Mam...aaaakkhhhhh....Mam....hangat sekali...ssshhhh, aku juga bisa merasakanya Mam”. Aku merasakan semprotan hangat cairan keawanitaan nya di Penisku dan itu teramat sangat nikmat, dan cairan itu keluar melalui celah vaginanya yang terus kupompa dengan kencang dengan penisku.

Mama : “ Ya Ampun Davie.....Akkkhhh sayang, enak banget lho itu....Papamu Pun belum pernah membuat Mama Orgasme sampai seperti ini”. Kata Mama sambil berdiri dan berbaring di sebelahku, dan sambil memperhatikan Penisku yang masih Ereksi dengan kerasnya.

Mama : “ Oohh Davie, Maaf sayang Sory, kamu belum keluar, ya ampun sayang, tapi tenang Mama ada cara ...Hmmm....sekarang bangun”!! Dengan mengedipkan mata genitnya kearahku.

Mendengar perintah Mama, aku pun berdiri dan Penisku pun tetap tegang dengan kerasnya. Mama berlutut di depan ku. Saya tahu apa yang akan di perbuat Mama, dan saya sebagai anak laki sangat gembira sekali, karena memang ini juga yang saya tunggu. Mama mulai menciumi Kepala penisku dengan bibir nya, dengan sedikit jilatan nakal di batang penisku, lalu mama mulai memasukan Penisku kedalam mulutnya dan megulumnya. Aku melihat tatapan matanya yang berwarna biru kepadaku sewaktu dia mengulum Penisku dan menatap wajahku. Tatapan bola matanya yang biru, seakan akan berubah dari tatapan bola mata seorang wanita yang bersih dari dosa, menjadi tatapan wanita nakal yang sedang gila dengan gairah nafsunya.
Aku : “ Ooohhh....ini enak sekali Mam...sepertinya aku .....Aaakhhh”.
Mama : “ Mmmm...hmmmm.....sshhh”

Aku merasakan kehangatan mulut Mama, yang menjalar ke seluruh tubuhku melalu Penisku, Mama dengan ganasnya menghisap Penisku dan mengocok nya dengan mulutnya. Aku hanya bisa berharap, mudah2an ini berlangsung lama. Tetapi tiba, aku merasakan sesuatu yang akan meledak dari Penisku, dan ternyata aku tidak bisa membendungnya, dan Spermaku ku tersemprot kedalam Mulut dan tenggorokan Mama.

Aku : “ Aaaakkkkkkk...yesss, Mam...uccchhh...Aduh, maaf Mam, aku udah gak tahan ”. Mama menghisap seluruh sperma yang aku semprotkan ke mulut dan tenggorokannya, tanpa ada sisa sedikitpun.

Mama : “ Hmmm...slurppp...Mmmm...aaahhh, tidak apa – apa sayang....aaakkhhh, gimana enak”?

Aku : “ Luar biasa Mam....Fuiiihhhhh”.

Mama : “ Menurut Mama, Orgasme kamu tadi sepertinya belum klimaks kan sayang,,,Ucchhh kasian sayangku ini, berarti Mama masih berhutang sama kamu, kapan pun kamu mau bercinta bilang ya sama Mama ya Sayang”!! Mama mengatakan sambil tersenyum nakal dan mengedipkan matanya.

Aku beristirahat sejenak, setelah orgasme yang baru saja ku alami, untuk memulihkan badanku, yang pasti memulihkan libidoku terhadap Mama, tapi pemandangan disebelahku yaitu si Mama yang masih tergeletak telanjang di ranjang membuatku kembali terangsang dan membuat Penisku kembali mengeras. Aku meperhatikan kemolekan Pantat Mama, dan membayangkan usaha Mama untuk memuaskanku, dan memompa Vaginanya sekuat mungkin agar penisku tertancap masuk lebih dalam lagi ke dalam Vaginanya. Melihat Posisi Mama seperti ini membuat Penisku keras kembali. Sebelum ku tancapkan Penisku ke Vagina Mama kali ini, aku melihat Mama yang terlihat sangat Sexy dan menggairahkan di segala posisi bercinta dan aku pikir aku menjadi penganggum setia kecantikan dan kesexyan Mama. Setelah kupandangi Mama, langsung saja aku arahkan Penisku ke Vagina Mama, yang sudah agak kering, aku gesek dengan Penisku perlahan dan mebuatnya basah kembali, walau tidak sebasah yang sebelumnya. Mamaku hanya tebaring tengkurap pasrah, Dia pasrah tapi tetap menatangku. Kali ini persetubuhan ku dengan Mama, menurutku akan lebih memuaskan ku dari persetubuhan sebelumnya, karena Pantatnya yang montok itu akan menjadi bantalan untuk setiap tancapan demi tancapan yang akan kuberikan kepada Vagina Mama. Aku memegang dan agak mengangkat Perut Mama yang sedang tengkurap, agar Mama agak sedikit Menungging, dan kutegakkan punggungnya dengan memegang Payudaranya, dan sekarang Mama sudah siap dengan Posisi Doogie Style. Langsung aku tancapkan Penisku ke dalam Vagina Mama, yang belum terlalu Basah, dan Mama berteriak, karena memang agak Perih mungkin, tetapi aku merasakan kenyamanan yang luar Biasa dari sebuah Vagina yang sangat sempit dan menggigit. Tapi Mama pAsrah saja, karena memang Mama merasa berhutang untuk membuatku Orgasme. Saya pompa Penisku secepat dan sedalam mungkin ke dalam Vagina Mama, dan Payudaranya terlihat bergoyang sangat hebat, dan hal itu membuatku semakin bernafsu dan bernafsu. Payudara yang sangat besar padat tetapi lunak, dan saya masih tidak percaya bahwa Payudaranya yang bergoyang itu membuat Mama terlihat seperti Pelacur yang alami dan menjadi pelacur Pribadiku saat ini. Aku setubuhi Mama lebih lama dari persetubuhan kami yang pertama, saya berharap agar persetubuhan ini tak akan pernah berakhir, sampai aku merasa Mama sepertinya orgasme untuk yang kedua kalinya dan itu memang benar, karena dia mengatakan bahwa dirinya orgasme secara beturut turut kali ini. Aku lepas Penisku dari Vagina Mama, dan aku baringkan Mama dalam keadaan terlentang, aku masukan Lagi penisku dengan posisi aku diatas Mama dan akhirnya aku menyemprotkan Spermaku ke Dalam Vagina Mama dimana tempat dahulu aku dilahirkan, yang mungkin tidak pernah anak laki-laki lain rasakan. Mama ku langsung tumbang, karena sangat kecapean, dan memejamkan matanya sejenak, dan aku diam sejenak merasakan sperma ku masuk semakin dalam ke vagina Mama, dan akhirnya tertumpah kembali keuar melalui celah Vagina Mama yang masih tertancap oleh Penisku.

Mama : “ Oohh,..ini sangat menakjubkan sayang”. Bisik mama di kupingku, dan dia terlihat sangat letih.
Aku : “ Terima kasih Mam, Jadi kita bisa, melakukannya lagi setiap malam”.
Mama : “ Oh Davie Sayang, Setiap malam dan setiap Hari”. Kami Tertawa bersama.
Aku : “ Wah...kalau begitu, Mama harus lebih sering Minum Pill KB di pagi hari”!! Kami kembali tertawa bersama.
Mama : “ Ya,..kamu benar sayang.” Mama Menjawab dengan sedikit termenung.

Tanpa kusadari ternyata Vagina Mama, menjadi basah lagi, dan tanpa kusadari Penisku sudah terpompa kembali oleh Vagina Mamaku. Dan Kami melakukannya terus, sampai akhirnya kami kelelahan dan tidur bersama dengan penis tetap tertancap di dalam vagina Mama.